‎Banjir Telan 162 Nyawa, Dua Pejabat Hat Yai “Tergelincir”: Ketika Air Naik, Kursi Turun ‎

 


‎jejakkabar.web.id.

‎Subtitle: Drama Banjir Thailand yang Bukan Cuma Menghanyutkan Rumah, Tapi Juga Jabatan

‎Banjir besar menewaskan 162 orang(Twitter@Dara_Cega)

‎TERITORIAL24.COM, THAILAND - Di tengah banjir yang menenggelamkan kota, satu hal ternyata tetap mengapung: kesalahan pejabat daerah. Dan ketika air makin naik, bukan hanya warga yang panik, tapi juga dua pejabat Hat Yai yang akhirnya “tergelincir” dari jabatannya.

‎Banjir besar yang menewaskan 162 orang ini rupanya bukan hanya ujian bagi warga, melainkan juga tes kejujuran untuk pejabat: “Siapa yang sebenarnya bekerja, dan siapa yang cuma berfoto?”

‎Kursi Kekuasaan Lebih Licin dari Jalanan Hanyut

‎Pemerintah Thailand memutuskan mencopot dua nama dari panggung kekuasaan lokal. Pertama, Eak Young-Apai Na Songkhla, Kepala Distrik Hat Yai, yang mendadak dipindahkan ke divisi administrasi.

‎Bahasa resminya: reposisi demi kepentingan publik.

‎Bahasa manusianya: “Silakan minggir dulu.”

‎Lalu menyusul Kepala Kepolisian Hat Yai, yang dinilai tak cekatan saat warga sibuk menyelamatkan hidup masing-masing. Saat air meluap, koordinasinya justru ikut tenggelam.

‎Warga Kebanjiran, Pemerintah Kebanjiran Kritik

‎Warga memprotes lambannya evakuasi, minimnya peringatan dini, dan buruknya distribusi bantuan.

‎Yang mengalir deras bukan hanya air, tapi juga kemarahan publik.

‎Rasanya seperti menonton film bencana, tapi tanpa pahlawan — hanya penonton yang basah kuyup menunggu bantuan.

‎Perdana Menteri: “Ya Sudah, Salah Kami.”

‎Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, akhirnya muncul dengan kalimat klasik:

‎“Respons pemerintah belum optimal.”

‎Tetapi setidaknya, kali ini ucapan itu dibarengi langkah nyata: dua kursi terbang keluar panggung. Dan itu sudah lebih baik daripada sekadar konferensi pers berisi kata-kata manis seperti biasanya.

‎Air Surut, Satire Mengalir

‎Kini, ketika banjir perlahan surut, satu pesan justru makin jelas:

‎Air bisa datang tiba-tiba, tapi kehancuran manajemen datang perlahan — sampai akhirnya meledak saat bencana.

‎Dan Hat Yai baru saja membuktikannya.***

‎Tag: Thailand,banjir,pejabat dicopot,krisis,bencana

Team Akpersi 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama